tag:blogger.com,1999:blog-25656576258437048872024-03-13T01:28:38.384-07:00FITRI's Blogupiethttp://www.blogger.com/profile/03980110523651229137noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-2565657625843704887.post-9769622382583469642011-10-23T06:18:00.000-07:002011-10-23T06:23:25.327-07:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVk9DKdnRe-4OkcicqW-nbilT63_0UZyPGb4PcFg1wHf6QXBfV91yPVZfAwbNTKLsATUKwaXB3VAMuiZr4S8LJB5sJpORbzAQM9gOKqofzYJ2J22vHWIYD12EnhgAf0SxGeyYsBtIqzS4N/s1600/IMG0054Aa.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 262px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVk9DKdnRe-4OkcicqW-nbilT63_0UZyPGb4PcFg1wHf6QXBfV91yPVZfAwbNTKLsATUKwaXB3VAMuiZr4S8LJB5sJpORbzAQM9gOKqofzYJ2J22vHWIYD12EnhgAf0SxGeyYsBtIqzS4N/s320/IMG0054Aa.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5666677605128687298" /></a><br />berharap aq bisa menemanimu....<br />berharap aq berada di sisimu saat ini..<br />aq merindukanmu...<br />maafkan atas semua salahq padamu<br />kamu yang aq sayang....<br />my lovely baby.... :-)upiethttp://www.blogger.com/profile/03980110523651229137noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2565657625843704887.post-2095349477107814742011-09-11T06:40:00.000-07:002011-09-11T06:45:15.601-07:00MEMILIH-MILIH SEDEKAHMEMILIH-MILIH SEDEKAH<br />Oleh Holifatul Fitri<br /><br />Jam menunjukkan pukul sembilan lebih sepuluh menit, alarm berbunyi begitu keras dari jam beker yang berada di atas lemari sebelah kasur.<br />“Aduuuh jam berapa ini, aku terlambat kuliah lagi.... Ya ampuuun...,” dengan setengah sadar berjalan ke kamar mandi dengan terkantuk-kantuk.<br />“Pagi Gea, kuliah jam berapa hari ini?” sapa mama pada Gea. “Kamu terlambat lagi?”<br />Gea melirik pada mama seraya tersenyum. Mama seakan mengerti isyarat putri kesayangannya itu. Gea yang hampir setiap hari selalu bangun kesiangan dan terlambat kuliah pagi walaupun telah diingatkan berkali-kali oleh mama.<br />“Sudah berapa kali mama bilang, Gea harus berusaha bangun pagi. Memangnya Gea selalu tidur jam berapa? Kenapa bangunnya selalu kesiangan?”<br />“Gea semalam mengerjakan tugas ma sampai larut malam. Gea gak tau kenapa, Gea selalu gak bisa tidur kalo belum larut malam ma...” mengambil roti lalu melapisi dengan selai coklat kesukaannya.<br />“Gea kan bisa mengisi dengan hal-hal yang bermanfaat seperti membaca buku? Tugas kuliah kan tidak tiap hari ada sayang.....”<br />“Iya ma...” meraih tas punggungnya lalu menjabat tangan mama. “Gea berangkat ma, Assalamualaikum....”<br />“Waalaikumsalam..... Hati-hati sayang, jangan kebut-kebutan di jalan. ”Mama kembali mengingatkan Gea. Gea memberi senyuman manisnya pada sang mama, lalu berlalu. Terdengar suara motor meninggalkan halaman rumah. Suasana pun menjadi sunyi.<br />Gea segera berlari menuju ruang kelasnya hari itu. Dari luar terlihat dosennya Pak Wahyu sedang mengajar. Gea sadar ia terlambat setengah jam, Pak Wahyu pasti akan mengusirnya jika ia nekat masuk untuk mengikuti kuliah. Akhirnya Gea menunggu kuliah selanjutnya di luar, duduk di depan kelas menunggu teman-temannya keluar kelas.<br />Beberapa saat kemudian dari belakang seseorang menghampiri Gea. Seseorang yang spesial bagi Gea, orang yang selalu ada untuk Gea. Orang yang menemani Gea saat Gea sedih maupun bahagia. Maya, sahabat Gea muncul dengan penuh senyum bahagia menghiasi wajah cantiknya.<br />“Telat lagi?” Gea tersipu malu sambil menganggukkan kepalanya. “Seperti gak kenal aku saja kamu... Kamu kan tau aku paling susah bangun pagi.” Menggaruk-garuk kepala. “Iya aku tau, tapi kamu seharusnya berusaha dong biar bangun pagi. Nyalain alarm kan bisa Gie...” memencet-mencet tombol handphone sambil sesekali memperhatikan Gea. “Yuk, ke kelas selanjutnya.” Gea meraih tangan Maya lalu berjalan bersama menuju kelas berikutnya.<br />Dalam perjalanan tiba-tiba ada seorang pengemis mendekati Gea dan Maya sembari menjulurkan kedua tangannya. “Mbak, sedekahnya mbak....” kata orang itu. Dengan memelas orang itu meminta sedekah pada Gea dan Maya. Gea hanya melipat kedua tangannya seraya berkata maaf. Lalu Maya menjulurkan selembar uang kertas dua ribuan kepada pengemis itu. Gea mengernyitkan wajah melihat sahabatnya melakukan hal itu. Beberapa saat kemudian setelah pengemis itu pergi Gea menegur Maya. “Kok kamu kasih sih? Orang itu kan belum tentu pengemis beneran, bisa aja tu orang cuma pura-pura jadi pengemis padahal dia sebenarnya orang yang mampu. Jaman sekarang mengemis dijadikan pekerjaan.”<br />“Gea... belum tentu juga kan orang itu berpura-pura, siapa tahu dia benar-benar gak mampu.” Maya menatap Gea sambil tersenyum. “Iya itu kalo bener, kalo enggak? Ah, sudahlah....” Gea merasa malas untuk berdebat dengan sahabatnya, ia memilih meneruskan perjalanan mereka menuju kelas. Gea mengingat sesuatu mengenai pengemis yang membuat Gea menjadi ilfil pada mereka. Saat itu Gea hendak pulang kuliah, motornya sedang diperbaiki di bengkel karena mengalami kerusakan sehingga mau tidak mau Gea harus naik angkot. Ketika di dalam angkot Gea melihat seseorang yang tidak asing. Orang itu adalah pengemis yang biasanya berada di sekitar sekolah adiknya, Valen. Namun bedanya ketika itu si pengemis tersebut berpakaian begitu rapi, dengan baju bagus, dan tak sedikit pun menampakkan bahwa ia seorang pengemis. Gea bertambah kaget ketika si pengemis mengeluarkan sebuah handphone yang tak kalah canggih dari yang Gea miliki dan bertelepon ria di dalam angkot. Semenjak itulah pemikiran Gea mengenai pengemis berubah seratus delapan puluh derajat. Ia merasa tertipu oleh pengemis gadungan dan beranggapan bahwa semua pengemis seperti orang itu.<br />Perkuliahan berakhir, Gea segera berkemas untuk pulang.<br />“Maya, kamu mau pulang bareng aku apa nggak? Apa masih mau ke perpus lagi?”<br />“Ya udah aku bareng kamu Gie, tadi aku udah ke perpus dan udah dapat buku penunjang mata kuliah Pak Wahyu. Jadi sekarang tinggal pulang....” Maya tersenyum pada Gea sembari mengemasi buku-bukunya. “kamu kan emang kutu buku May. Hehehe....” Gea meledek Maya sambil tertawa.<br />Perjalanan pulang begitu terasa menyengsarakan bagi Gea. Udara siang hari yang panas, kepala serasa terbakar, belum lagi jalanan yang macet. Gea mengernyitkan wajah dan menggerutu tak jelas apa yang yang dikatakannya. Tiba-tiba Gea mengerem motornya secara mendadak dan braaakkkkkk..... Gea dan Maya terjatuh dari motor. Gea tak sadarkan diri, dan saat ia terbangun ia tak mengenali tempat ia berada.<br />“Ugghh.... Kepalaku pusing sekali.” Gea mengamati sekitarnya, ia masih merasa bingung dimana kini ia berada. Tempat yang sangat jelek, dan kotor. Ia melihat Maya sedang duduk dan berbincang-bincang dengan seseorang, lalu Gea menghampirinya.<br />“May, kita dimana sih? Bapak ini siapa?” tanya Gea yang masih kebingungan. “Kita tadi jatuh Gie, dan kamu pingsan, lalu kebetulan ada Bapak ini sedang mengumpulkan barang-barang bekas melihat dan menolong kita. Ini rumah Bapak ini.” <br />Gea menoleh pada orang yang Maya katakan, lalu Gea mengingat sesuatu. Orang itu ternyata adalah orang yang biasanya setiap minggu oleh mamanya diberi botol-botol bekas yang tak terpakai. Ya, bapak itu adalah seorang pemulung yang sering mencari barang-barang bekas di sekitar kompleks rumah Gea. Kemudian seorang perempuan keluar dari dapur membawa dua gelas air minum. Gea kembali mengingat, dan wanita itu ternyata orang yang tadi Maya beri sedekah. Gea tertunduk malu dan mengucapkan terima kasih pada kedua orang itu karena telah menolongnya dan juga sahabatnya. Gea sadar, tak semua pengemis atau orang miskin itu menipu. Tak seharusnya Gea memilih-milih untuk bersedekah, itu hanya akan mengurangi pahalanya. Semenjak itu Gea tak lagi enggan untuk bersedekah pada orang, serta tak lagi pilih-pilih orang yang akan diberinya sedekah.upiethttp://www.blogger.com/profile/03980110523651229137noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2565657625843704887.post-59694563650040959622011-05-17T02:31:00.000-07:002011-05-17T02:39:56.634-07:00kekecewaanq<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi697JvIz4mktfZOjWDhSyebtaxrzsx7L7RZh8kB0WUdd9RlYXL9Bthk8aAQA9KTwZ8yPS-nfnHCujfIxSNUxHTRRijhvP0b0aoN7Fk_Fiar2QHg84ECsyWE6HYjHHsphspXhsfAyzJHpB9/s1600/206975_178938345492301_100001284107297_501714_4008982_n.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 274px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi697JvIz4mktfZOjWDhSyebtaxrzsx7L7RZh8kB0WUdd9RlYXL9Bthk8aAQA9KTwZ8yPS-nfnHCujfIxSNUxHTRRijhvP0b0aoN7Fk_Fiar2QHg84ECsyWE6HYjHHsphspXhsfAyzJHpB9/s320/206975_178938345492301_100001284107297_501714_4008982_n.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5607617299354749554" /></a><br />Orang2 di sekitarq hanya bisa men-judge aq.... mereka tak pernah memikirkan perasaanq, efek kata2 mereka... orang tuaq, terutama ibu, tak menginstropeksi dirinya, kenapa semua bisa terjadi apakah karena aq atau mereka juga. Mereka tak pernah menanyaiq apa permasalahan kamu? Ayo kita pecahkan bersama-sama, akan ibu bantu... entah apakah mereka pernah berfikir, apakah anakq tertekan? Apakah dia takut kepadaq sehingga ia tak mau berbagi cerita kepadaq? Kenapa anakq tak bisa dekat denganq?... sudahkah mereka berfikir seperti itu?<br />Semua hanya bisa MENYALAHKAN!!! Menyalahkan aq.... apa yang q lakukan selalu salah di mata mereka... aq berusaha tak melakukan kesalahan2, tapi aq hanya manusia tak luput dari salah. Aq senantiasa menyelesaikan masalah2q sendiri, tak ada seseorang dari keluargaq yang bisa aq jadikan tempat berbagi cerita, tidak ibu, tidak ayah, tidak, adik, tidak kakak, tidak sepupu, tidak bu dhe, tidak bu lek, tidak pak dhe, tidak pak lek, semua sama!!!<br />Aq manusia bukan robot, aq manusia, aq bisa punyai salah....<br />Kenapa aq tak bisa dekat dengan seorang pun dalam keluargaq??? Dekat hanya sebatas dekat... mereka tak bisa membantu aq, menjadikan diri pengungkap hati. Tahukah kalian... aq tertekan, aq lelah trus disalahkan. Ini aq terimalah aq apa adanya, jangan menuntut lebih di atas kemampuanq...<br />Aq telah berusaha sekuat tenaga.... jika kalian tidak puas dengan usahaq aq pasrah.. entah apa yang akan kalian lakukan, entah apa yang ada dalam benak dan pikiran kalian... yang ada dalam pikiranq hanyalah MATI. Aq ingin MATI. Aq tlah lelah dengan semua ini.<br />Semua yang q lakukan selalu salah, tak pernah benar... tak pernah benar.... tolong, lepaskan aq dari semua ini. Biarkan aq MATI... biarkan aq lepaskan semua beban ini. Tuhan... aq minta, cabutlah nyawaq, q takkan protes padaMu... toh mereka tak peduli padaq... mereka tak akan merasa kehilangan atas kepergianq.. mungkin mereka akan menghela nafas dengan lega karna aq sang pengganggu telah lenyap. Dan tak mungkin ada penyesalan atau pun kesedihan.<br />Berilah aq ijin... ambillah aq, TUHAN.....<br />Mereka tak menginginkan aq.....upiethttp://www.blogger.com/profile/03980110523651229137noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2565657625843704887.post-49215090244669456672011-04-29T08:32:00.000-07:002011-04-29T08:44:11.172-07:00Brosur beserta contoh brosur<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSlaZw49HsHEqI7lSzOnwRIIncfuI8sv723a6VgvYtQ6nucSs5esAdsrFilXrfhGPjs8rxDPns5sQAloH1ocKe0VyKVH3d0BCQjQZUlTwmo2vNUiecqdcC_cXUkUFpXnoAcgRrz7hh8bx7/s1600/BROSUR+FIX.bmp"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 286px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSlaZw49HsHEqI7lSzOnwRIIncfuI8sv723a6VgvYtQ6nucSs5esAdsrFilXrfhGPjs8rxDPns5sQAloH1ocKe0VyKVH3d0BCQjQZUlTwmo2vNUiecqdcC_cXUkUFpXnoAcgRrz7hh8bx7/s320/BROSUR+FIX.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5601031007646776562" /></a><br />BROSUR<br /><br />Brosur, pamflet, atau buklet adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit.<br />Bila terdiri dari satu halaman, brosur atau pamflet umumnya dicetak pada kedua sisi, dan dilipat dengan pola lipatan tertentu hingga membentuk sejumlah panel yang terpisah. Pamflet yang hanya terdiri dari satu lembar/halaman sering disebut selebaran (bahasa Inggris:leaflet, flier, atau flyer). Selain itu, brosur yang memuat informasi tentang produk disebut juga sebagai katalog produk atau sering hanya disebut katalog.<br />Brosur atau pamflet memuat informasi atau penjelasan tentang suatu produk, layanan, fasilitas umum, profil perusahaan, sekolah, atau dimaksudkan sebagai sarana beriklan. Informasi dalam brosur ditulis dalam bahasa yang ringkas, dan dimaksudkan mudah dipahami dalam waktu singkat. Brosur juga didesain agar menarik perhatian, dan dicetak di atas kertas yang baik dalam usaha membangun citra yang baik terhadap layanan atau produk tersebut.<br />Buklet sering memiliki sampul, halaman judul, dijilid, dan memiliki jumlah halaman lebih banyak dari pamflet. Bentuknya sering terlihat seperti buku berukuran kecil. Berbeda dengan brosur atau pamflet, buklet bukan merupakan sarana beriklan secara langsung.<br />Sejumlah produk konsumen seperti barang elektronik, sering menyertakan buklet berisi spesifikasi produk atau penjelasan cara penggunaan. Buklet yang menyertai barang elektronik kadang-kadang memiliki jumlah halaman yang banyak dan tidak untuk habis dibaca dalam satu kali kesempatan. Album rekaman, seperti kaset atau CD sering menyertakan buklet yang berisi lirik lagu, foto, dan nama-nama artis pendukung.<br />Pengertian secara sederhana mengenai desain brosur adalah desain yang dibuat untuk mempromosikan suatu produk.. Ketika seseorang mempromosikan suatu produk , Jelas harus bisa menarik perhatian konsumen untuk bisa membeli produk yang di tawarkan/dirpomisikan. Sekarang banyak cara orang mempromosikan produknya bisa melalu media elekronik atau media cetak.<br />Contoh mempromosikan produk melalui media elektronik: Memasang Iklan di Televisi, Radio, Internet, Handphone dan sebagainya. Nah untuk artikel kali ini saya akan mencoba membahas bagaimana cara mempromosikan produk anda melalu media cetak yaitu melalui media brosur.<br />Membuat brosur yang baik harus tepat sasaran, artinya produk yang ditawarkan harus benar-benar kelihatan menarik dan membuat penasaran orang untuk membaca brosur yang anda buat dan kemudian mereka membeli produk yang ditawarkan. Tips ntuk membuat brosur agar kelihatan menarik dan membuat orang penasaran,berikut ini.<br />• Gunakan bahasa yang bom bastis contohnya: dapatkan segera, diskon, promo, produk terbaru, produk termudah, stok terbatas dan lain-lian. Jika perlu sertakan hadiah atau promosi yang lain yang bisa membuat orang tergiur. Produk yang dipomosikan harus terlihat jelas dan detil. Untuk membuat brosur suatu produk lebih menarik dan meyakinkan spek produk yang ditawarkan harus jelas.<br />• Buatlah sinopsis tentang produk yang ditawarkan agar bisa meyakinkan pembeli misalnya kelebihan tentang produk tersebut, atau pakarnya siapa atau kalau buku misalnya penulisnya terkenal, bisa di munculakn nama penulisnya di brosur yang anda buat.<br />• Gunakanlah jenis fonts yang jelas dan menarik, berilah warna yang kontras dan jika perlu gunakakanlah warna khusus. Untuk membuat desain brosur biasanya orang-orang menggunan ukuran brosur antara A4, dan A5 dan bentuk brosur itu sendiri terserah anda.upiethttp://www.blogger.com/profile/03980110523651229137noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2565657625843704887.post-49619691519025322332011-04-29T08:31:00.000-07:002011-04-29T08:32:17.128-07:00CONTOH PROPOSAL KEGIATANKARANG TARUNA TAMA BHAKTI MUDA<br />Jalan Ronggo Jalu No. 7 Sumber Kedawung<br />Leces-Probolinggo<br />Telepon: 0335-334556<br />Email: Tama_Bhakti@yahoo.co.id<br />Website: http://tamabhakti.blogspot.com<br /><br /><br />Nomor :02/K-Vmac/XII/2007<br />Lampiran :1 Berkas<br />Perihal :Permohonan Sponsor<br /><br />Kepada:<br />Yth. Bapak Rakhmat Gani,<br />PT Telkom, Tbk<br />Jln. Jendral Sudirman<br />Leces-Probolinggo<br /><br />Cc: Ibu Susi<br />Dengan Hormat,<br />Sehubungan dengan kegiatan yang akan kami selenggarakan pada:<br />hari, tanggal : Minggu, 1 Mei 2011<br />nama kegiatan : Jalan Sehat Yuk Leces<br />tempat : Lapangan Tigasan Wetan, Leces.<br />Dengan ini kami mengajukan proposal untuk sponsor pada kegiatan tersebut dengan kompensasi kami bersedia memasang umbul-umbul dan pemasangan logo PT Telkom pada pamflet dan spanduk sebagaimana desain terlampir. Besar harapan kami kiranya PT Telkom menjadi sponsor dalam kegiatan kami.<br />Demikian kami sampaikan, atas perhatian Bapak kami mengucapkan terimakasih.<br /><br /><br />Leces, 10 April 2011<br />Ketua Pelaksana Sekretaris,<br /><br /><br /><br />Muhammad Musaidin<br />0817188836 0812962<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />PROPOSAL<br />KEGIATAN JALAN SEHAT TAHUN 2011<br /><br />I. PENDAHULUAN<br />Jalan sehat merupakan kegiatan olahraga yang murah tetapi sangat besar manfaatnya karena dengan jalan sehat dan berolahraga badan akan terasa sehat dan jauh dari penyakit. Dengan adanya kegiatan jalan sehat ini berarti telah berusaha untuk mengajak agar masyarakat senantiasa bergaya hidup sehat yaitu dengan cara berolahraga. Dengan berolahraga, kulit, otot, hingga or¬gan-organ dalam tubuh merasakan manfaatnya. Otot dan kulit menjadi kencang, tulang pun menjadi kuat, dan jantung memompa darah sehingga peredaran darah lancar. Efeknya, otak pun segar, semangat pun membuncah.<br />Sebagian besar orang menyadari pentingnya olahraga, namun kurang diperhatikan oleh masyarakat Kegiatan tersebut mengajak serta masyarakat untuk selalu hidup sehat melalui olahraga jalan dan menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Oleh karena itu, perlu adanya suatu bentuk kegiatan yang dapat meningkatkan keinginan masyarakat untuk sehat.<br /><br />II. TUJUAN<br />Tujuan diadakan kegiatan ini sebagai bentuk keperdulian terhadap kesehatan masyarakat dan sebagai suatu bentuk cara untuk meningkatkan kecintaan terhadap hidup sehat. Selain itu, jalan sehat dilaksanakan untuk menciptakan kondisi sehat dan bugar, sehingga kinerja sehari-hari akan lebih optimal.<br /><br />III. NAMA dan TEMA KEGIATAN<br />Kegiatan yang akan diselenggarakan bernama “Jalan Sehat Yuk Leces”. Sedangkan tema yang diangkat adalah “Terwujudnya Masyarakat Sehat”.<br /><br />IV. WAKTU dan TEMPAT KEGIATAN<br />Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada:<br />hari : Minggu<br />tanggal : 1 Mei 2011<br />pukul : 06:00 WIB -- selesai<br />tempat : lapangan Tigasan Wetan, Leces.<br /><br />V. KEPANITIAAN<br />Ketua panitia : Muhammad Musaidin<br />Wakil ketua : Muklhlis Imam Bashori<br />Sekretaris : Siti Robiah<br />Bendahara 1 : Ilfi Khamidiah<br />Bendahara 2 : Intan Puspita Sari<br />Seksi humas : Eky Gugah, Muhammad Huda<br />Seksi perlengkapan : Aditya Bayu, Bambang Supriyadi<br />Seksi penggali dana : Paramita Kusuma, Eka Dian<br />Seksi acara : Wisseman Hilmi, Tomi Tompran<br />Seksi kesekretariatan : Dwi Yuniar<br />Seksi keamanan : Arif Wahyudianto, Dika Wahyu, Eko Arifianto<br />Seksi dokumentasi : Anisatul Fauziah<br />Seksi publikasi : Imam Fathur Rhozi<br />Seksi kesehatan : Habsari Rahayu, Irda Yesi<br />Seksi konsumsi : Desi Vuryanti, Holifatul Fitri<br /><br />VI. PESERTA<br />Peserta adalah masyarakat leces, tua, muda, remaja, atau pun anak-anak.<br /><br />VII. JADWAL KEGIATAN<br />Jalan sehat dimulai pukul 06:00 WIB dengan rute, lapangan Tigasan Wetan, Desa Clarak, Desa Ronggojalu, Desa Sumber Kedawung, terakhir kembali ke lapangan Tigasan Wetan. Hiburan dan pengundian kupon jalan sehat, serta pembagian hadiah secara langsung oleh panitia.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />VIII. RENCANA ANGGARAN<br />Rincian anggaran yang dibutuhkan untuk jalan sehat :<br />No. Uraian Biaya Jumlah<br />1 proposal @ Rp5000,00 Rp100.000,00<br />2 perlengkapan :<br />• sound system<br />• panggung<br />• terop <br />Rp800.000,00<br />Rp500.000,00<br />Rp200.000,00 <br />Rp800.000,00<br />Rp500.000,00<br />Rp200.000,00<br />3 kesekretariatan :<br />• stempel <br />• spidol<br />• kertas coklat <br />Rp30.000,00<br />@ Rp5.000,00<br />Rp50.000,00 <br />Rp30.000,00<br />Rp20.000,00<br />Rp50.000,00<br />4 seksi keamanan :<br />• kertas karton <br />Rp20.000,00 <br />Rp20.000,00<br />5 seksi publikasi dan dokumen:<br />• spanduk<br />• pamflet<br />• cetak <br />@ 80.000,00<br />@ 100,00<br />Rp50.000,00 <br />Rp320.000,00<br />Rp20.000,00<br />Rp50.000,00<br />6 seksi acara :<br />• kupon<br />• hadiah <br />Rp80.000,00<br />Rp5.000.000,00 <br />Rp80.000,00<br />Rp5.000.000,00<br />7 seksi konsumsi :<br />• minum<br />• makan + minum <br />@ Rp5.000,00<br />@ Rp15.000,00 <br />Rp500.000,00<br />Rp45.000,00<br />8 seksi kesehatan :<br />• obat-obatan <br />Rp50.000,00 <br />Rp50.000,00<br /> Jumlah Rp7.785.000,00<br /><br />IX. SPONSORSHIP<br />Terlampir<br />X. PENUTUP<br />Demikianlah proposal ini kami sampaikan, bantuan baik moril maupun materil sangat kami harapkan demi suksesnya kegiatan yang telah kami paparkan tersebut. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses persiapan maupun dalam proses penyelenggaraan nanti.<br /><br />Leces, 10 April 2011<br />Ketua Pelaksana, Sekretaris,<br /><br /><br /><br />Muhammad Musaidin Mukhlis Imam Bashori<br /><br /> Mengetahui dan menyetujui,<br />Bupati Probolinggo, Kepala Camat Leces,<br /><br /><br />Hasan Aminudin Sutrisno<br /><br /><br />BENTUK SPONSORSHIP<br /><br />A. SPONSOR TUNGGAL<br />Pihak yang bersedia bekerja sama dengan membiayai 100% dari seluruh dana kegiatan yaitu sebesar Rp7.785.000,00.<br />Hak untuk menjadi sponsor tunggal hanya diberikan kepada satu pihak saja.<br /><br />Adapun kontraprestasi yang akan diperoleh :<br />• Pencantuman nama dan logo perusahaan pada seluruh sarana promosi kegiatan ini.<br />• Promasi atau iklan dalam radio Bromo FM selama acara ini berlangsung.<br />Bentuk dari materi sponsor dapat berupa :<br />1. Spanduk<br />2. Pamflet<br />3. Poster<br />4. ID Card Panitia dan peserta.<br />• Tidak ada nama logo lembaga lain atau perusahaan lain yang sarana promosi yang kami sediakan.<br />• Sebuah spanduk perusahaan akan ditempatkan di tempat kegiatan JALAN SEHAT ini diselenggarakan.<br />• Penempatan sebuah stand perusahaan di tempat pelaksanaan.<br /><br />B. SPONSOR UTAMA<br />Pihak yang bersedia bekerjasama dengan membiayai 50% dari seluruh dana kegiatan JALAN SEHAT yaitu sebesar Rp3.892.500,00.<br />Pada point ini masih terbuka adanya kerjasama dengan pihak lain.<br /><br />Adapun yang akan diperoleh :<br />• Pencantuman nama dan logo perusahaan dengan ukuran yang lebih kecil daripada sponsor tunggal.<br />• Promosi atau iklan dalam radio Bromo FM selama acara ini berlangsung.<br />Bentuk dari materi sponsor dapat berupa :<br />1. Spanduk<br />2. Pamflet<br />3. Poster<br />4. ID Card Panitia dan peserta.<br /><br />C. SPONSOR PENDAMPING<br />• Pihak yang bersedia bekerjasama dengan membiayai 30% dari seluruh dana kegiatan JALAN SEHAT yaitu sebesar Rp2.335.500,00.<br />• Pada point ini masih terbuka adanya kerjasama dengan pihak lain.<br />• Panitia juga menerima kerjasama (sponsor pendamping) dalam bentuk lain (tidak dalam bentuk uang tunai) sesuai dengan kesepakatan bersama.<br /><br />Adapun yang akan diperoleh :<br />• Pencantuman nama dan logo perusahaan dengan ukuran yang lebih kecil daripada sponsor tunggal atau utama.<br />• Promasi atau iklan dalam radio Bromo FM selama acara ini berlangsung.<br /> Bentuk dari materi sponsor dapat berupa :<br />1. Spanduk<br />2. Pamflet<br />3. Poster<br />4. ID Card Panitia dan peserta.<br /><br />D. SPONSOR BIASA<br />Sponsor yang bersedia menyediakan fasilitas dalam kegiatan ini. Sponsor biasa juga sponsor yang bersedia untuk berpublikasi saja sesuai dengan besarnya dana partisipasi yang diberikan dalam kegiatan ini.<br /><br />PERJANJIAN BERSAMA<br />Bila berminat untuk menjadi sponsor, baik sponsor tunggal, sponsor utama, sponsor pendamping atau sponsor biasa, kami mengharapkan untuk dapat menerima konfirmasi selambat-lambatnya tanggal 13 April 2011 dengan menghubungi saudara Musaidin 085755633832.<br /><br />DESKRIPSI SPONSOR<br />SPANDUK<br />Ukuran : 7 x 1,1 m<br />jumlah : 8 buah<br />lokasi : Lokasi Strategis di Sumedang<br />deskripsi : 1. Untuk Sponsor Tunggal, Logo tercetak 0,8 x 0,8.<br />2. Untuk Sponsor Utama, Logo tercetak 0,45 x 0,45 m.<br />3. Untuk Sponsor Pendamping, Logo tercetak 0,2 x 0,2 m.<br />Contoh Spanduk<br /><br /><br /><br />Keterangan :<br />1. Logo Sponsor Tunggal atau Utama<br />2. Logo Sponsor Tunggal atau Utama<br />3. Logo Sponsor Pendamping<br />4. Logo JALAN SEHAT<br /> <br />PAMFLET<br />Ukuran : A4<br />jumlah : 500 Lembar<br />lokasi : Lokasi Strtegis di Sumedang<br />deskripsi : 1. Untuk sponsor tunggal, tercetak 20% dari pamflet<br />2. Untuk ponsor Utama, tercetak 10% dari pamflet<br />3. Untuk Sponsor Pendamping, tercetak 5% dari pamflet<br /><br /><br />Keterangan :<br />1. Logo Sponsor Tunggal atau Utama<br />2. Logo Sponsor Tunggal atau Utama<br />3. Logo Sponsor Pendamping<br />4. Logo JALAN SEHAT<br /><br /><br />ID-CARD PANITIA dan PESERTA<br />Ukuran : 14,5 x 9,8 cm<br />jumlah : 250 buah<br />deskripsi : 1. Untuk Sponsor Tunggal, tercetak 20% dari ID-Card.<br />2. Untuk Sponsor Utama, tercetak 10% dari ID-Card.<br />3. Untuk Sponsor Pendamping, tercetak 5% dari ID-Card.<br /> <br />Keterangan :<br />1. Logo Sponsor Tunggal atau Utama<br />2. Logo Sponsor Tunggal atau Utama<br />3. Logo Sponsor Pendamping<br />4. Logo JALAN SEHAT<br />5. Nama dan Data Panitia atau Pesertaupiethttp://www.blogger.com/profile/03980110523651229137noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2565657625843704887.post-7628167468250699032011-04-27T02:20:00.000-07:002011-04-27T02:23:47.880-07:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiiEUjf2DUHai3fe7fcs1KQzK1qtMnHkOC-Oc6moHemG0jKbd5KMJ_leFbtHBQfOoaflZw4DccIoZEw2h57NCD709vtL73JWbnIFuswrkr3ysje0VbL8MlUzdyrNFAoui9lHaGgsjKEvql/s1600/editan.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiiEUjf2DUHai3fe7fcs1KQzK1qtMnHkOC-Oc6moHemG0jKbd5KMJ_leFbtHBQfOoaflZw4DccIoZEw2h57NCD709vtL73JWbnIFuswrkr3ysje0VbL8MlUzdyrNFAoui9lHaGgsjKEvql/s320/editan.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5600191589653264530" /></a>upiethttp://www.blogger.com/profile/03980110523651229137noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2565657625843704887.post-6476095514639031602011-04-26T09:02:00.000-07:002011-04-26T09:11:58.757-07:00gelandangan & kemiskinan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDZJsFL3EFvjX42nEaZoTlU6NCOaxyzO19a51uiqIT0NywWEtcjra21E7lmVKbExEw9J-Q70fG6LjSVFwM4xYNIRBA3ya3FZlmubSvnm6pjO9Eb0NvukWLZWLuyhhi9aQyrY5YwRcG4Pus/s1600/gelandangan+kecil.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 250px; height: 250px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDZJsFL3EFvjX42nEaZoTlU6NCOaxyzO19a51uiqIT0NywWEtcjra21E7lmVKbExEw9J-Q70fG6LjSVFwM4xYNIRBA3ya3FZlmubSvnm6pjO9Eb0NvukWLZWLuyhhi9aQyrY5YwRcG4Pus/s320/gelandangan+kecil.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5599925580219760610" /></a><br />Anak menggelandang di jalanan<br />Anak-anak miskin mengisi hidupnya di jalanan<br />Rentan pada tekanan hidup dan stres<br />Empat sampai lima jam di sekolah, sisanya?<br />Di jalanan...<br /><br />Anak-anak putus sekolah<br />Menggelandang di pinggir jalan<br />Tak ada tindakan, tak ada penyelesaian<br />Sekolah seakan-akan tak mungkin untuk mereka<br /><br />Jangan hanya berucap<br />Jangan hanya berkata<br />Segera bantu mereka<br />Mereka juga berhak berbahagia<br /><br />Terjebak dalam lingkaran kemiskinan<br />Berusaha keras untuk dapat keluar<br />Namun semua seakan sia-sia<br />Tiada tampak sedikit pun hasilnyaupiethttp://www.blogger.com/profile/03980110523651229137noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2565657625843704887.post-16194796051181613642011-04-26T08:28:00.000-07:002011-04-26T08:29:11.806-07:00puisi berjudul "Rimbun dan Sejuk"Rimbun dan Sejuk<br /><br />Dulu tempat ini begitu indah<br />Hijau, rimbun, dan sejuk<br />Pepohonan tumbuh dengan subur<br />Sungguh anugerah yang sangat indah<br /><br />Kini, semua hilang diterpa arus jaman<br />Semakin lama kian jarang pepohonan<br />Pepohonan ditumbangkan tanpa ditanam kembali<br />Pohon tak berarti lagi bagi mereka<br /><br />Semua disulap menjadi bangunan-bangunan mewah<br />Tempat-tempat indah menjadi ajang pengrusakan<br />Keindahan yang dulu pernah ada, kini lenyap sudah<br />Penghuninya pun kehilangan tempat tinggalnya<br /><br />Pohon-pohon pelindung<br />Pohon-pohon nan rimbun<br />Kini sudah tak ada lagi<br />Betapa sangat rindunya hati iniupiethttp://www.blogger.com/profile/03980110523651229137noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2565657625843704887.post-12943466261963054112011-04-26T08:27:00.000-07:002011-04-26T08:28:04.154-07:00puisi "Dunia"Dunia <br /><br />Ketika dunia memberi bencana<br />Kita sibuk dengan saling menyalahkan<br />Tidak ada yang menginstropeksi diri sendiri<br />Mengapa terjadi bencana<br /><br />Apakah sudah perduli dengan lingkungan?<br />Apakah sudah perduli dengan alam?<br />Mungkin tidak.<br /><br />Dunia sudah rapuh, tak kuasa menahan beban<br />Kerusakan di sana sini tiada henti<br />Upaya yang dilakukan serasa tiada arti<br />Sungguh menyedihkan bumi iniupiethttp://www.blogger.com/profile/03980110523651229137noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2565657625843704887.post-14733082473009218332011-04-26T08:20:00.000-07:002011-04-26T09:20:03.377-07:00puisi "Berdo'a"<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTZTEtqVtct3rAY9SeaMl5eHSE2sD_U9IP7ZGkJd4_6jOcQoQ9DvPyBonFrNPLe-k_EL4LDFHyVPgECw9dvd0Vbue70OOCZiBUgCY1iPqiCIt3RvUYPKmad0Mxsz57lESMgqA_XNjwbG1W/s1600/doa1.gif"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 212px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTZTEtqVtct3rAY9SeaMl5eHSE2sD_U9IP7ZGkJd4_6jOcQoQ9DvPyBonFrNPLe-k_EL4LDFHyVPgECw9dvd0Vbue70OOCZiBUgCY1iPqiCIt3RvUYPKmad0Mxsz57lESMgqA_XNjwbG1W/s320/doa1.gif" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5599927773236722850" /></a><br />Berdoa<br /><br />Dengan doa hati terasa tenang<br />Dengan doa pikiran menjadi tenang<br />Dengan doa kehidupan menjadi tentram<br />Hanya dengan doa<br /><br />Berdoa meminta pada Sang Kuasa<br />Berdoa memohon kepada Pencipta<br />Berdoa pada Sang Pemilik kehidupan<br />Berdoa pada Yang Maha Esa<br /><br />Berdoa...<br />Apa salah berdoa?<br />Banyak orang enggan berdoa<br />Enggan meminta kepada penciptanya<br /><br />Manusia yang sombong<br />Manusia yang tak pernah mau berdoa<br />Tak mau meminta kepada Tuhannya<br />Manusia,manusia yang merasa tanpa dosaupiethttp://www.blogger.com/profile/03980110523651229137noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2565657625843704887.post-88490086882841531952010-07-28T05:27:00.000-07:002010-07-28T05:28:53.301-07:00analisis wacana teksAsyik Cangkruk Bersama Kopi Tubruk<br />Kopi Tradisional Hotel Santika Surabaya<br /><br />Ragam cara penyajian kopi bisa ditemukan di tengah gaya hidup orang masa kini. Mulai dari warung kaki lima hingga kedai bertaraf internasional. Mereka memiliki cara tersendiri untuk mengolah minuman kopi. Hotel Santika Surabaya tak mau kalah. Kopi tubruk ndeso naik kelas saat diusung masuk hotel.<br />Kopi tubruk merupakan cara penyajian kopi yang terbiasa ditemui di Indonesia, terutama di Jawa dan Bali. Itu pun, hanya di daerah dan tempat tertentu. Biasanya banyak ditemui di warung kaki lima pedesaan.<br />Kopi tubruk diseduh langsung dengan cara mencampur kopi bubuk, gula dan air panas. Lalu diaduk hingga gula hancur.<br />Resep ini konon dibawa pedagang dari Timur Tengah. Sebab ada kesamaan cara penyajian kopi tubruk ini dengan minuman kopi di Turki dan Yordania.<br />Ada juga yang menyebutnya mud coffee atau kopi lumpur. Lumpur merujuk pada blendeg atau sisa kopi yang mengendap di bagian bawah gelas.<br />Nama kopi tubruk sendiri muncul karena dibuat dari biji kopi yang dihancurkan. Omongan lain menyebut dinamakan kopi tubruk karena minuman ini asal tubruk, kopi tidak disaring lagi. Jadi banyak ampas yang mengapung di permukaan gelas.<br /><br />Racikan Kopi<br />Kunci membuat kopi tubruk ada pada air. Suhu panas air dari dispenser berbeda dengan air yang dididihkan memakai kompor. Jika kurang panas suhunya, maka biji kopi kasar akan mengapung.<br />Campuran air dan kopi tidak maksimal, rasanya jadi kurang mantap. “ Kopi tubruk ada yang dicampur susu, kayu manis, atau cengkeh, “ ujar Adita Putri, Sales and Media Comunication Hotel Santika Surabaya.<br />Jenis biji kopi yang dipakai Robusta dari Kediri. Agar mendapat hasil memuaskan sebelum menyeduh pastikan kopi bubuk baru digiling dan masih beraroma tajam.<br />Rempah seperti cengkeh dan kayu manis ditambahkan untuk memperoleh cita rasa berbeda hingga menghangatkan badan.<br />“ Cengkeh dan kayu manisnya berupa bubuk. Tetapi, untuk kayu manis ada yang masih berbentuk batang dan dimasak dengan gula pasir dan air, hingga butiran gula hancur, “ jelas Adita.<br />Gula yang dipakai ada dua pilihan, gula pasir dan gula palem. Kopi memakai gula palem aromanya lebih harum.<br />Sementara yang ingin dicampur susu, campuran kopi tidak memakai gula lagi. Rasa manis dari susu kental manis sudah cukup. Sebab, jika terlalu banyak susu atau krimer, aroma kuat kopi jadi hilang.<br />Nah, kopi tubruk di Lobi Hotel Santika ini disajikan dengan cara tidak biasa. Gelas wadah kopi dibalik dengan posisi mulut gelas di bagian bawah. Minumnya harus menyeruput cairan kopi yang berada di sekeliling mulut gelas terbalik itu.<br />Cara ini juga bisa ditemui di daerah Aceh. Namun, untuk minum diberi alat berupa pipet. Fungsinya untuk menyedot air kopi, bukan diseruput.<br />Pilihan kopi tubruk di Hotel Santika Surabaya ini antara lain kopi tubruk original, kopi tubruk kayu manis, kopi tubruk cengkeh, kopi tubruk susu, dan kopi tubruk late.<br />“ Minum kopi seperti ini sambil cangkruk terasa asyik. Meski tidak biasa minum dengan cara gelas terbalik, tetapi kok jadi seru ya, “ ungkap Ana, salah satu pengunjung kafe Hotel santika surabaya.<br />Meski disajikan dengan cara berbeda dengan yang Anda temui selama ini, kopi tetap menjadi minuman kesukaan semua kalangan.<br />Rasa pahit bercampur sedap rempah-rempah atau susu, dengan sentuhan manis gula membuat kopi selalu diinginkan. Ida.<br /><br />ANALISIS TEKS<br />1. Topik<br />Topik teks tersebut yaitu ragam cara penyajian kopi.<br />2. Bagan dan struktur isi<br /><br />Penyajian kopi tubruk<br /><br /><br /><br />dg gula dg susu/krimer dg kayu manis dg cengkeh<br /><br /><br />gula pasir gula palem bubuk batang bubuk<br /><br /><br />3. Alat kohesi dan koherensi<br /><br />Asyik Cangkruk Bersama Kopi Tubruk<br />Kopi Tradisional Hotel Santika Surabaya<br /><br /><br />Ragam cara penyajian kopi bisa ditemukan di tengah gaya hidup orang masa kini. Mulai dari warung kaki lima hingga kedai bertaraf internasional. Mereka (kata ganti orang ke-III) memiliki cara tersendiri untuk mengolah minuman kopi. Hotel Santika Surabaya (pengulangan dengan sinonim) tak mau kalah. Kopi tubruk (pengulangan dengan sinonim) ndeso naik kelas saat diusung masuk hotel<br />Kopi tubruk merupakan cara penyajian kopi yang terbiasa ditemui di Indonesia, terutama di Jawa dan Bali. Itu (kata ganti) pun, hanya di daerah dan tempat tertentu. Biasanya banyak ditemui di warung kaki lima pedesaan (pengulangan dengan sinonim).<br />Kopi tubruk diseduh langsung dengan cara mencampur kopi bubuk, gula dan air panas. Lalu diaduk hingga gula (pengulangan utuh) hancur.<br />Resep ini (kata tunjuk anaforis) konon dibawa pedagang dari Timur Tengah. Sebab (konjungsi sebab akibat) ada kesamaan cara penyajian kopi tubruk (pengulangan dengan sinonim) ini (kata tunjuk kataforis) dengan minuman kopi di Turki dan Yordania (pengulangan dengan sinonim).<br />Ada juga (konjungsi penambahan) yang menyebutnya (kata ganti milik) mud coffee atau kopi lumpur (pengulangan dengan sinonim). Lumpur merujuk pada blendeg atau sisa kopi (pengulangan dengan sinonim) yang mengendap di bagian bawah gelas.<br />Nama kopi tubruk sendiri muncul karena (konjungsi sebab akibat) dibuat dari biji kopi yang dihancurkan. Omongan lain menyebut dinamakan kopi tubruk (pengulangan utuh) karena (konjungsi sebab akibat) minuman ini (kata tunjuk anaforis) asal tubruk, kopi tidak disaring lagi. Jadi banyak ampas yang mengapung di permukaan gelas.<br /><br />Racikan Kopi<br />Kunci membuat kopi tubruk ada pada air. Suhu panas air dari dispenser berbeda dengan air (pengulangan utuh) yang dididihkan memakai kompor. Jika kurang panas suhunya (kata ganti milik), maka biji kopi kasar akan mengapung.<br />Campuran air dan kopi tidak maksimal, rasanya (kata ganti milik) jadi kurang mantap. “ Kopi tubruk ada yang dicampur susu, kayu manis, atau cengkeh, “ ujar Adita Putri, Sales and Media Comunication Hotel Santika Surabaya.<br />Jenis biji kopi yang dipakai Robusta dari Kediri. Agar (konjungsi tujuan) mendapat hasil memuaskan sebelum menyeduh pastikan kopi bubuk baru digiling dan masih beraroma tajam.<br />Rempah seperti cengkeh dan kayu manis ditambahkan untuk memperoleh cita rasa berbeda hingga menghangatkan badan.<br />“ Cengkeh dan kayu manisnya (kata ganti milik) berupa bubuk. Tetapi (konjungsi pertentangan), untuk kayu manis (pengulangan utuh) ada yang masih berbentuk batang dan dimasak dengan gula pasir dan air, hingga butiran gula hancur, “ jelas Adita.<br />Gula yang dipakai ada dua pilihan, gula pasir dan gula palem. Kopi memakai gula palem (pengulangan utuh) aromanya (kata ganti milik) lebih harum.<br />Sementara yang ingin dicampur susu, campuran kopi tidak memakai gula lagi. Rasa manis dari susu kental manis (pengulangan dengan sinonim) sudah cukup. Sebab (konjungsi sebab akibat), jika terlalu banyak susu atau krimer (pengulangan dengan sinonim), aroma kuat kopi jadi hilang.<br />Nah, kopi tubruk di Lobi hotel Santika ini (kata tunjuk anaforis) disajikan dengan cara tidak biasa. Gelas wadah kopi dibalik dengan posisi mulut gelas di bagian bawah. Minumnya harus menyeruput cairan kopi yang berada di sekeliling mulut gelas (pengulangan utuh) terbalik itu (kata tunjuk kataforis).<br />Cara ini (kata tunjuk anaforis) juga (konjungsi penambahan) bisa ditemui di daerah Aceh. Namun (konjungsi pertentangan), untuk minum diberi alat berupa pipet. Fungsinya untuk menyedot air kopi, bukan diseruput.<br />Pilihan kopi tubruk di Hotel Santika Surabaya ini (kata tunjuk anaforis) antara lain kopi tubruk original, kopi tubruk kayu manis, kopi tubruk cengkeh, kopi tubruk susu, dan kopi tubruk late.<br />“ Minum kopi seperti ini (kata tunjuk anaforis) sambil cangkruk terasa asyik. Meski tidak biasa minum dengan cara gelas terbalik, tetapi (konjungsi pertentangan) kok jadi seru ya, “ ungkap Ana, salah satu pengunjung kafe Hotel santika surabaya.<br />Meski disajikan dengan cara berbeda dengan yang Anda temui selama ini (kata tunjuk anaforis), kopi tetap menjadi minuman kesukaan semua kalangan. Rasa pahit bercampur sedap rempah-rempah atau susu, dengan sentuhan manis gula membuat kopi (pengulangan utuh) selalu diinginkan. Ida.<br /><br />Koherensi<br />Koherensi yang di hasilkan dalam wacana di atas terlihat dengan adanya piranti kohesi, yaitu berupa tanda-tanda hubung antar kalimat. Selain itu koherensi muncul dengan adanya hubungan sebab akibat yang ada di dalamnya dan hubungan antara pertanyaan dan jawabannya.<br />Teks Analisis<br />Ragam cara penyajian kopi bisa ditemukan di tengah gaya hidup orang masa kini. Mulai dari warung kaki lima hingga kedai bertaraf internasional. Mereka memiliki cara tersendiri untuk mengolah minuman kopi. Hotel Santika Surabaya tak mau kalah. Kopi tubruk ndeso naik kelas saat diusung masuk hotel.<br />Kopi tubruk merupakan cara penyajian kopi yang terbiasa ditemui di Indonesia, terutama di Jawa dan Bali. Itu pun, hanya di daerah dan tempat tertentu. Biasanya banyak ditemui di warung kaki lima pedesaan.<br />Kopi tubruk diseduh langsung dengan cara mencampur kopi bubuk, gula dan air panas. Lalu diaduk hingga gula hancur.<br />Resep ini konon dibawa pedagang dari Timur Tengah. Sebab ada kesamaan cara penyajian kopi tubruk ini dengan minuman kopi di Turki dan Yordania.<br />Ada juga yang menyebutnya mud coffee atau kopi lumpur. Lumpur merujuk pada blendeg atau sisa kopi yang mengendap di bagian bawah gelas.<br />Nama kopi tubruk sendiri muncul karena dibuat dari biji kopi yang dihancurkan. Omongan lain menyebut dinamakan kopi tubruk karena minuman ini asal tubruk, kopi tidak disaring lagi. Jadi banyak ampas yang mengapung di permukaan gelas.<br /><br />Racikan Kopi<br />Kunci membuat kopi tubruk ada pada air. Suhu panas air dari dispenser berbeda dengan air yang dididihkan memakai kompor. Jika kurang panas suhunya, maka biji kopi kasar akan mengapung.<br />Campuran air dan kopi tidak maksimal, rasanya jadi kurang mantap. “ Kopi tubruk ada yang dicampur susu, kayu manis, atau cengkeh, “ ujar Adita Putri, Sales and Media Comunication Hotel Santika Surabaya.<br />Jenis biji kopi yang dipakai Robusta dari Kediri. Agar mendapat hasil memuaskan sebelum menyeduh pastikan kopi bubuk baru digiling dan masih beraroma tajam.<br />Rempah seperti cengkeh dan kayu manis ditambahkan untuk memperoleh cita rasa berbeda hingga menghangatkan badan.<br />“ Cengkeh dan kayu manisnya berupa bubuk. Tetapi, untuk kayu manis ada yang masih berbentuk batang dan dimasak dengan gula pasir dan air, hingga butiran gula hancur, “ jelas Adita.<br />Gula yang dipakai ada dua pilihan, gula pasir dan gula palem. Kopi memakai gula palem aromanya lebih harum.<br />Sementara yang ingin dicampur susu, campuran kopi tidak memakai gula lagi. Rasa manis dari susu kental manis sudah cukup. Sebab, jika terlalu banyak susu atau krimer, aroma kuat kopi jadi hilang.<br />Nah, kopi tubruk di Lobi Hotel Santika ini disajikan dengan cara tidak biasa. Gelas wadah kopi dibalik dengan posisi mulut gelas di bagian bawah. Minumnya harus menyeruput cairan kopi yang berada di sekeliling mulut gelas terbalik itu.<br />Cara ini juga bisa ditemui di daerah Aceh. Namun, untuk minum diberi alat berupa pipet. Fungsinya untuk menyedot air kopi, bukan diseruput.<br />Pilihan kopi tubruk di Hotel Santika Surabaya ini antara lain kopi tubruk original, kopi tubruk kayu manis, kopi tubruk cengkeh, kopi tubruk susu, dan kopi tubruk late.<br />“ Minum kopi seperti ini sambil cangkruk terasa asyik. Meski tidak biasa minum dengan cara gelas terbalik, tetapi kok jadi seru ya, “ ungkap Ana, salah satu pengunjung kafe Hotel santika surabaya.<br />Meski disajikan dengan cara berbeda dengan yang Anda temui selama ini, kopi tetap menjadi minuman kesukaan semua kalangan.<br />Rasa pahit bercampur sedap rempah-rempah atau susu, dengan sentuhan manis gula membuat kopi selalu diinginkan. Ida. Kalimat-kalimat dalam paragraf I ini sudah koheren. Kalimat-kalimat tersebut menjadi penjelas kalimat sebelumnya.<br /><br /><br /><br /><br /><br />Kalimat paragraf II koheren, kalimatnya runtut dan tidak menimbulkan multi tafsir.<br /><br /><br /><br />Kalimat pada paragaf III merupakan penjelas dari paragaf sebelumnya.<br /><br />Kalimat IV juga merupakan penjelas dari kalimat paragraf III.<br /><br /><br />Dalam paragraf V, kalimat-kalimatnya sudah koheren karena saling berhubungan.<br /><br /><br />Paragraf VI kalimatnya koheren. Kalimat kedua merupakan penjelas kalimat sebelumnya. Sedangkan kalimat terakhir merupakan penyimpulan dari kalimat-kalimat sebelumnya.<br /><br /><br /><br /><br />Paragraf I ini, kalimat-kalimatnya koheren, ditandai dengan adanya piranti kohesi pada kalimat.<br /><br /><br />Paragraf II kalimat-kalimatnya juga koheren, paragraf ini memperjelas paragraf I.<br /><br /><br /><br />Paragraf III kalimatnya koheren ditandai dengan adanya piranti kohesi yang menunjukkan bahwa jenis kopi yang dipakai dapat memberikan hasil tersendiri.<br />Paragraf IV ini koheren, kalimat memberikan tambahan mengenai penyajian kopi yang dapat dicampur dengan beberapa rempah.<br />Paragraf V merupakan pernyataan seseorang yang memperkuat paragraf sebelumnya.<br /><br /><br /><br />Paragraf VI sudah koheren, kalimat kedua memperjelas kalimat pertama yang masih berkaitan.<br /><br />Paragraf VII sudah koheren. Pernyataan dalam kalimatnya saling berkaitan.<br />Paragraf VIII memberikan penjelasan baru penyajian kopi yang dicampur dengan susu.<br /><br /><br /><br />Paragraf IX, memberikan penjabaran mengenai cara penyajian kopi yang berbeda di Lobi Hotel Santika Surabaya.<br /><br /><br /><br /><br />Paragraf X koheren. Memperjelas paragraf sebelumnya.<br /><br /><br />Paagraf XI sudah koheren. Kalimatnya menjelaskan mengenai macam-macam kopi yang tersedia di Lobi Hotel Sartika Surabaya.<br /><br />Paragraf XII mempertegas pernyataan pada paragraf sebelumnya.<br /><br /><br /><br />Paragraf XIII dan XIV koheren karena saling berkaitan. Menjelaskan bahwa walaupun kopi disajikan dengan cara yang berbeda-beda namun tetap disukai oleh masyarakat.<br /><br /><br />4. Praanggapan tentang pengetahuan awal pembaca yang digunakan penulis<br />Praanggapan I: Minuman kopi tubruk sudah menjadi hal biasa bagi masyarakat Indonesia.<br />Praanggapan II: Masyarakat sudah pernah membuat kopi dengan air panas dari dispenser dan membuat kopi dari air yang dididihkan memakai kompor.<br /><br />5. Makna implikatur berdasarkan konteks<br />Makna implikatur teks yakni menjelaskan mengenai cara penyajian kopi, teks ini ingin memperkenalkan pada para pembaca cara berbeda penyajian kopi yang ada di Lobi Hotel Santika Surabaya. Penyajian kopi di hotel tersebut berbeda dengan yang biasa ditemui di masyarakat umumnya. Namun, meskipun kopi disajikan dengan cara yang berbeda, kopi tetap disukai semua kalangan.<br /><br />6. Gagasan utama teks<br />Ragam cara penyajian kopi bisa ditemukan di tengah gaya hidup orang masa kini. Kopi tubruk merupakan cara penyajian kopi yang terbiasa ditemui di Indonesia, terutama di Jawa dan Bali. Kopi tubruk di Lobi Hotel Santika ini disajikan dengan cara tidak biasa. Gelas wadah kopi dibalik dengan posisi mulut gelas di bagian bawah. Minumnya harus menyeruput cairan kopi yang berada di sekeliling mulut gelas terbalik itu.Meski disajikan dengan cara berbeda dengan yang ditemui selama ini, kopi tetap menjadi minuman kesukaan semua kalangan. Rasa pahit bercampur sedap rempah-rempah atau susu, dengan sentuhan manis gula membuat kopi selalu diinginkan.<br /><br />7. Penggunaan maksim tutur dalam mendukung penyampaian gagasan utama teks tersebut!<br /><br />a. Maksim Hubungan<br />Penutur (penulis) memberikan informasi yang sesuai dengan pengetahuan awal mitra tutur. Mitra tutur diberikan wawasan tentang cara penyajikan kopi dengan beberapa variasi. Selanjutnya dijelaskan pula mengenai cara penyajian kopi secara berbeda seperti yang ada di Lobi Hotel Sartika Surabaya.<br />b. Maksim Kualitas<br />Teks memberikan informasi yang benar kepada pembaca mengenai penyajian kopi yang dapat dicampur dengan gula, susu,cengkeh, atau kayu manis. Informasi yang diberikan benar karena sesuai dengan kenyataan yang ada di masyarakat.<br />c. Maksim Kuantitas<br />Teks ini cukup sederhana dan para pembaca mudah memahami isi teks. Kopi tubruk merupakan hal yang sudah biasa di masyarakat, penulis hanya menambahkan bagaimana cara menyajikan kopi dengan cara yang berbeda seperti yang ada di Lobi Hotel Santika Surabaya.<br />d. Maksim Cara<br />Teks memberikan informasi yang jelas mengenai cara penyajian kopi, dalam menjabarkannya teks tidak berbelit-belit serta memberikan informasi yang menarik tentang penyajian kopi dengan cara berbeda di Lobi Hotel Santika Surabaya.upiethttp://www.blogger.com/profile/03980110523651229137noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2565657625843704887.post-58062050359065852532010-04-28T06:11:00.000-07:002010-04-28T06:12:56.133-07:00pendekatan historis karya sastra1. Membaca puisi<br />Jemu<br />oleh M.Balfas<br />Tuan bersabda :<br />Tenanglah!<br />Sedang jiwaku tuan landa<br /><br />Tuan menitah :<br />Sujudlah!<br />Sedang jiwa tak mau patah<br /><br />Tuan bertabligh :<br />Patuhlah!<br />Semacam sapi rela disembelih<br /><br />Lalu aku berkata<br />Sudahlah!<br />Diriku tetap mau ada<br /><br />Buku itu suci!<br />Berikanlah!<br />Aku sendiri mau mencari<br /><br />Mulut Tuan putih berbusa<br />Tutuplah!<br />Aku mau merdeka<br /> (1945)<br />2. Mengidentifikasi tahun penciptaan puisi<br />Puisi karya M.Balfas tersebut diciptakan pada tahun 1945<br />3. Mengidentifikasi peristiwa sejarah yang terdapat dalam puisi<br />Dalam puisi tersebut digambarkan bahwa masa penjajahan pemerintahan saat itu semena – mena terhadap rakyat Indonesia. Pada bait pertama, penyair melukiskan ketidak tenangan rakyat atas pemerintahan itu. Rakyat dibuat sengsara dan tidak bisa hidup makmur.<br />Pada bait kedua, penyair melukiskan mulai menentangnya rakyat dengan pemerintahan yang membuat mereka sengsara. Pada bait tersebut dilukiskan bahwa semangat dalam diri masyarakat tidak bisa terpatahkan.<br />Pada bait ketiga, dilukiskan bagaimana penjajah memerintah semena – mena terhadap rakyat. Rakyat tidak diperlakukan sepatutnya oleh mereka. Penjajah menganggap rakyat seperti binatang yang mau melakukan apa saja yang mereka perintahkan.<br />Pada bait keempat, mulai ada perlawanan rakyat yang sudah jenuh dengan penjajah yang membuat rakyat menderita. Rakyat mulai angkat bicara dan tidak mau diperlakukan semena – mena oleh penjajah.<br />Pada bait kelima, rakyat menuntut hak – hak mereka untuk hidup tanpa tekanan penjajah. Rakyat ingin merdeka dan bebas dari penjajahan masa itu. Rakyat menginginkan menjalankan pemerintahan sendiri. Sedangkan pada bait terakhir, rakyat menyerukan kemerdekaan dan kebebasan. mereka ingin segera merdeka dan terbebas dari belenggu penjajahan.<br />4. Memahami fakta sejarah yang terjadi pada masa terciptanya puisi<br />Pertempuran merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda. , 8 Maret, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak itu, Indonesia diduduki oleh Jepang. Tindak kekerasan dan kekejaman yang dilakukan Jepang menimbulkan antipati rakyat. Di beberapa tempat, antipati itu diwujudkan dalam bentuk perlawanan bersenjata. Sejak Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda di sekolah – sekolah dan dalam percakapan sehari – hari, bahasa Indonesia mengalami perkembangan pesat. Surat- surat kabar dan radio turut berperan dalam penyebaran bahasa Indonesia.<br />Karya sastra diarahkan agar sesuai dengan tujuan perang, yang diutamakan adalah penonjolan semangat. Untuk mengawasi para seniman dan karya – karyanya, Jepang membentuk badan sensor budaya. Para sastrawan dilarang menulis karangan yang tidak mendukung politik pemerintah. Karya sastra yang bertentangan dengan politik pemerintah dilarang beredar dan penulisnya diinterogasi oleh Polisi Militer seperti yang dialami oleh Chairil Anwar, dengan sajaknya “Siap Sedia”.<br />Kawan - kawan<br />Dan kita bangkit dengan kesadaran<br />mencucuk dan menyerang hingga berlubang<br />Kawan – kawan<br />Kita mengayun pedang ke dunia terang<br />Jepang menuduh bahwa yang dimaksud dengan “dunia terang” ialah negeri Jepang. Namun, seniman – senima Indonesia tidak kehilangan akal. Sastrawan – sastrawan sepeti Usmar Ismail dan El Hakim (Abu Hanifah) dengan lihai memilih kata – kata yang samar tetapi penuh sindiran halus untuk mengatasi sensor. Gubahan mereka pada umumnya berisi kecintaan terhadap tanah air, tetapi dibungkus dengan kata – kata yang seolah olah memuji Jepang.<br />Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada Agustus 1945. Mengisi kekosongan tersebut, Indonesia kemudian memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.<br />Rakyat dan para pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para tentara Jepang. Maka timbullah pertempuran-pertempuran yang memakan korban di banyak daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta, kemudian mendarat di Surabaya pada 25 Oktober. Tentara Inggris didatangkan ke Indonesia atas keputusan dan atas nama Sekutu, dengan tugas untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan yang ditahan Jepang, serta memulangkan tentara Jepang ke negerinya. Tetapi, selain itu, tentara Inggris juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada pemerintah Belanda sebagai jajahannya. NICA (Netherlands Indies Civil Administration) ikut membonceng bersama rombongan tentara Inggris. Itulah yang meledakkan kemarahan rakyat Indonesia di mana-mana. Setelah munculnya maklumat pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 yang menetapkan bahwa mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Merah Putih dikibarkan terus di seluruh Indonesia, gerakan pengibaran bendera semakin meluas ke segenap pelosok kota.<br />5. Memahami peran penyair pada peristiwa sejarah yang terjadi pada saat itu.<br />Peran penyair dalam puisi tersebut sebagai saksi hidup peristiwa yang terjadi pada saat itu, yang kemudian oleh penyair diabadikan dalam sebuah puisi agar orang – orang dapat mengenang peristiwa tersebut. Selain itu penyair juga berperan sebagai orang yang menentang pemerintahan panjajah pada masa itu. Melalui puisi ia berusaha menghidupkan semangat perjuangan masyarakat melawan Belanda. Penyair tidak tahan menyaksikan kemiskinan rakyat dan penderitaan yang dialami romusha (tenaga kerja paksa). Pengerahan romusha secara paksa sangat menusuk perasaan mereka.<br /><br />6. Menghubungkan hasul identifikasi tahun dan peristiwa sejarah yang dimuat dalam puisi dengan peran penyair dan fakta sejarah yang terjadi pada saat penciptaan puisi tersebut.<br />Puisi yang berjudul Jemu yang diciptakan pada tahun 1945 tersebut menggambarkan saat terjadinya penjajahan di Indonesia serta tindakan rakyat dalam menyerukan kemerdekaan dan mempertahankan kemedekaan yang telah diproklamasikan.<br />Apa yang digambarkan penyair dalam puisinya merupakan cerminan peristiwa perjuangan rakyat melawan penjajah demi meraih kemerdekaan yang benar – benar terjadi pada tahun tersebut dan dicatat dalam sejarah bangsa. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penyair mendapat inspirasi dari peristiwa yang terjadi pada masa itu. dengan kata lain, penyair merekam peristiwa sejarah tersebut dalam bentuk karya sastra yang berupa puisi.upiethttp://www.blogger.com/profile/03980110523651229137noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2565657625843704887.post-3386405133056672312010-04-13T05:41:00.000-07:002010-04-13T05:42:51.153-07:00PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTOR<p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span lang="EN-GB" style="font-size:14.0pt;line-height:150%">A.Pengertian Psikomotor<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">sebagainya. Bloom (1979) berpendapat bahwa ranah psikomotor ini berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">Menurut Mardapi (2003), keterampilan psikomotor ada enam tahap, yaitu:</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">gerakan refleks, gerakan dasar, kemampuan perseptual, gerakan fisik, gerakan terampil, dan komunikasi nondiskursif. Gerakan refleks adalah respons motorik atau gerak tanpa sadar yang muncul ketika bayi lahir. Gerakan dasar adalah gerakan yang mengarah pada keterampilan komplek yang khusus. Kemampuan perseptual adalah kombinasi kemampuan kognitif dan motorik atau gerak. Kemampuan fisik adalah kemampuan untuk mengembangkan gerakan terampil. Gerakan terampil adalah gerakan yang memerlukan belajar, seperti keterampilan dalam olah raga. Komunikasi nondiskursif adalah kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan gerakan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">Buttler (1972) membagi hasil belajar psikomotor menjadi tiga, yaitu: <i>specific<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><i><span lang="EN-GB">responding, motor chaining, rule using</span></i><span lang="EN-GB">.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">Dave (1967) dalam penjelasannya mengatakan bahwa hasil belajar psikomotor</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">dapat dibedakan menjadi <st1:city st="on"><st1:place st="on">lima</st1:place></st1:city> tahap, yaitu: imitasi, manipulasi, presisi,</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">artikulasi, dan naturalisasi. Imitasi adalah kemampuan melakukan kegiatankegiatan sederhana dan sama persis dengan yang dilihat atau diperhatikan sebelumnya. Manipulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah dilihat tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja. Kemampuan tingkat presisi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk kerja yang tepat. Kemampuan pada tingkat artikulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan yang komplek dan tepat sehingga hasil kerjanya merupakan sesuatu yang utuh. Kemampuan pada tingkat naturalisasi adalah kemampuan melakukan kegiatan secara reflek, yakni kegiatan yang melibatkan fisik saja sehingga efektivitas kerja tinggi. Kegiatan</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">belajar yang banyak berhubungan dengan ranah psikomotor adalah praktik di</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">aula/lapangan dan praktikum di laboratorium. Dalam kegiatan-kegiatan praktik</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">itu juga ada ranah kognitif dan afektifnya, namun hanya sedikit bila dibandingkan dengan ranah psikomotor.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span lang="EN-GB" style="font-size:14.0pt;line-height:150%">B.Pembelajaran Psikomotor<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">Gagne (1977) berpendapat bahwa kondisi yang dapat mengoptimalkan hasil belajar keterampilan ada dua macam, yaitu kondisi internal dan eksternal. Untuk kondisi internal dapat dilakukan dengan cara (a) mengingatkan kembali bagian dari keterampilan yang sudah dipelajari, dan (b) mengingatkan prosedur atau langkah-langkah gerakan yang telah dikuasai. Sementara itu untuk kondisi eksternal dapat dilakukan dengan (a) instruksi verbal, (b) gambar, (c) demonstrasi, (d) praktik, dan (e) umpan balik. Mills (1977) menjelaskan bahwa langkah-langkah dalam mengajar praktik adalah (a) menentukan tujuan dalam bentuk perbuatan, (b) menganalisis</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">keterampilan secara rinci dan berutan, (c) mendemonstrasikan keterampilan disertai dengan penjelasan singkat dengan memberikan perhatian pada butir-butir kunci termasuk kompetensi kunci yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dan bagian-bagian yang sukar, (d) memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mencoba melakukan praktik dengan pengawasan dan bimbingan, (e)memberikan penilaian terhadap usaha peserta didik.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span lang="EN-GB" style="font-size:14.0pt;line-height:150%">C.Evaluasi Hasil Belajar Siswa<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">Ryan(1980) menjelaskan bahwa hasil belajar keterampilan dapat diukur melalui (1)</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">pembelajaran praktik berlangsung, (2) sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan,</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">keterampilan, dan sikap, (3) beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">kelak dalam lingkungan kerjanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">Leighbody (1968) berpendapat Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">bahwa penilaian hasil belajar psikomotor mencakup: (1) kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja, (2) kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urut-urutan pengerjaan, (3) kecepatan mengerjakan tugas, (4) kemampuan membaca gambar dan atau simbol, (5) keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan. Penilaian hasil belajar psikomotor atau keterampilan itu harus mencakup persiapan, proses, dan produk. Penilaian dapat dilakukan pada saat proses berlangsung atau sesdah proses berlangsung dengan cara mengetes siswa atau dapat juga dilakukan sesudah siswa bekerja.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span lang="EN-GB" style="font-size:14.0pt;line-height:150%">D.Jenis Instrumen Psikomotor<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span lang="EN-GB" style="font-size:14.0pt;line-height:150%"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">Untuk melakukan hasil belajar ranah psikomotor, ada dua hal yang perlu dilakukan oleh guru, yaitu: membuat soal dan membuat instrument untuk mengamati jawaban siswa. Soal untuk hasil belajar ranah psikomotor dapat berupa soal, lembar kerja, lembar tugas, perintah kerja, dan lembar eksperimen. Sementara instrument untuk mengamati jawaban siswa dapat berupa lembar observasi, lembar penilaian, dan portofolio. Lembar observasi adalah lembar yang digunakan untuk mengobservasi keberadaan suatu benda atau kemunculan aspek-aspek keterampilan yang diamati. Lembar observasi dapat berbentuk daftar periksa/<i>check list </i>atau skala penilaian (<i>rating scale</i>). Daftar periksa berupa daftar pertanyaan atau pernyataan yang<i> </i>jawabannya tinggal memberi <i>check </i>(centang) pada jawaban yang sesuai dengan aspek yang diamati. Skala penilaian adalah lembar yang digunakan untuk menilai unjuk kerja peserta didik atau menilai kualitas pelaksanaan aspek-aspek keterampilan yang diamati dengan skala tertentu, misalnya skala 1 - 5. Portofolio adalah kumpulan pekerjaan peserta didik yang teratur dan berkesinambungan sehingga peningkatan kemampuan peserta didik dapat diketahui untuk menuju satu kompetensi tertentu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-layout-grid-align: none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span lang="EN-GB" style="font-size:14.0pt">Daftar Rujukan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span lang="EN-GB">Arikunto, Suharsimi. 2008. <i style="mso-bidi-font-style:normal">Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.</i> <st1:place st="on"><st1:city st="on">Jakarta</st1:city></st1:place>: Bumi Aksara.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:36.0pt;text-align:justify;text-indent: -36.0pt;mso-layout-grid-align:none;text-autospace:none"><span lang="EN-GB">Basuki, Imam Agus. 2010. <i style="mso-bidi-font-style:normal">Penilaian Keterampilan Berbahasa <st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region>: Kumpulan Bacaan untuk Matakuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>.</i> <st1:city st="on">Malang</st1:city>: Fakultas Sastra Universitas Negeri <st1:city st="on"><st1:place st="on">Malang</st1:place></st1:city> (UM)</span></p>upiethttp://www.blogger.com/profile/03980110523651229137noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2565657625843704887.post-40640045061961368702010-03-22T22:54:00.000-07:002010-03-22T23:00:20.353-07:00sebuah permintaan maafbagaimana bila kita membuat suatu kesalahan yang tak termaafkan?<br />tidak semua orang bisa memaafkan kesalahan kita... harus bagaimana?<br />meminta maaf sudah dilakukan,bahkan sampai memohon-mohon namun kitatetap tidak dimaafkan... gak tau mesti bagaimana lagi... apaah harus menyerah? terus memaksa pun percuma jika yang bersangkutan masih belum memaafkan...<br />begitu sulitnya mendapatkan maaf dari seseorang...upiethttp://www.blogger.com/profile/03980110523651229137noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2565657625843704887.post-50389473124911858732010-02-23T06:22:00.000-08:002010-02-23T06:27:41.757-08:00model pembelajaran<p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><b><span lang="IN" style="font-size:16.0pt;mso-ansi-language:IN">ANSWER TOGETHER<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN;mso-bidi-font-weight:bold">(menjawab bersama)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN;mso-bidi-font-weight:bold"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN;mso-bidi-font-weight:bold"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><u><span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN">Langkah-langkah</span></u></b><span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN">:<o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top:0in" start="1" type="1"> <li class="MsoNormal" style="mso-list:l0 level1 lfo1;tab-stops:list .5in"><span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN">Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai</span></li> <li class="MsoNormal" style="mso-list:l0 level1 lfo1;tab-stops:list .5in"><span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN">Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban<o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="mso-list:l0 level1 lfo1;tab-stops:list .5in"><span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN">Membentuk kelompok yang beranggotakan 2-3 orang</span></li> <li class="MsoNormal" style="mso-list:l0 level1 lfo1;tab-stops:list .5in">Guru memberikan artikel kepada para siswa untuk dipelajari, kemudian <span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN">setelah selesai membaca artikel dan mempelajarinya lalu mempersilahkan siswa untuk mengembalikan artikel.<o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="mso-list:l0 level1 lfo1;tab-stops:list .5in"><span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN">Setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa dan siswa harus menjawab pertanyaan tersebut dengan bersamaan. jika siswa tidak mampu menjawab pertanyaan dengan kompak, maka skornya akan dikurangi.</span></li> <li class="MsoNormal" style="mso-list:l0 level1 lfo1;tab-stops:list .5in"><span lang="IN" style="mso-ansi-language:IN">Guru memberi kesimpulan</span></li> <li class="MsoNormal" style="mso-list:l0 level1 lfo1;tab-stops:list .5in">Penutup</li></ol>upiethttp://www.blogger.com/profile/03980110523651229137noreply@blogger.com0